Kursus Teknisi AC Mobil Hubungi: 0852 5858 6262, Diajarkan Sampai Mahir Di Kursus AC Mobil Surabaya

Ingin belajar jadi Teknisi Khusus AC Mobil…? Hubungi Contact Person kami Mr. ANDO di no HP. 0852 5858 6262 – 081 5151 7 2626Kursus AC Mobil Surabaya memiliki teknisi-teknisi AC Mobil berpengalaman yang siap mengajarkan tata cara service AC Mobil yang benar mulai dari dasar-dasar service perbaikan AC mobil hingga tahap lanjutan untuk teknisi mahir.

Materi yang diajarkan mulai dari service AC Mobil pribadi segala merk dan tipe, Pasang AC untuk Truck dan Alat berat hingga service perawatan AC  Truck dan AC kabin Alat berat.

Siap menjadi teknisi AC Mobil Handal…? Di sini tempatnya Kursus AC Mobil Surabaya

air-conditioning-service-surabaya

Tipe-tipe Kompresor AC Mobil

Kompresor yang  terdapat pada unit AC Mobil memiliki berbagai tipe, bentuk, dan ukuran yang berbeda-beda. Diperlukan pengetahuan dan pemahaman cara kerja untuk masing-masing tipe kompresor, sebab kebutuhan pendinginan pada tiap-tiap kendaraan juga berbeda-beda.

kompresor-sanden-honda-freed-orisinil

Tipe-tipe kompresor  dapat  dibagi menjadi tiga jenis yaitu sebagai berikut:

  1. Kompresor Tipe Resipro (Crank Shaft)

Kompressor  tipe ini bekerja dengan memanfaatkan gerak putar dari mesin yang diterima oleh crank shaft  kompresor. Crank shaft adalah poros berputarnya kompresor.  Di dalam kompresor, gerakan putar dari crank shaft diubah menjadi gerakan naik dan turun dengan sistem mekanis. Karena didalam kompresor berisi refrigerant  dan oli pelumas, ruangan kompresor harus kedap dan rapat (tidak ada kebocoran). Untuk mengurangi kebocoran refrigerant dari ruangan kompresi ke crank shaft, terpasang cincin (ring) pada toraknya.

D dalam kompresor tipe respiro terdapat dua macam katup (valve), yaitu vasuction lve dan discharge valve. Suction valve merupakan katup yang terletak di bagian bawah valve plate dan discharge valve terletak di bagian atas valve plate. Saat torak bergerak turun, discharge valve pada posisi tertutup, sebab tekanan refrigerant  pada sisi discharge lebih besar dibandingkan tekanan di dalam silinder. Pada saat yang sama, suction valve terbuka akibat terjadinya kevakuman didalam silinder, sehingga refrigerant masuk ke dalam silinder. Saat piston bergerak naik, refrigerant di dalam silinder di pompa keluar melalui discharge valve dan dialirkan ke kondensor  dengan tekanan dan temperatur  yang tinggi.  Akibatnya, suction  valve tertutup karena tekanan di dalam silinder lebih tinggi daripada tekanan di sisi isap.

       2.      Kompresor  Tipe Swash Plate

Pada kompresor  jenis  ini, gerakan piston diatur oleh swash plate pada jarak tertentu dengan 6 atau 10 jumlah silinder. Ketika salah satu sisi pada piston melakukan langkah tekan, maka sisi yang lainnya melakukan langkah isap. Pada dasarnya, proses kompresi  pada tipe ini sama dengan proses kompresi pada kompresor tipe crank shaft. Perbedaannya terletak pada adanya tekanan oleh katup isap dan katup tekan. Selain itu, perpindahan gaya pada tipe swash plate tidak melalui connecting rod, sehingga getarannya lebih kecil.

         3.      Kompresor Tipe Wobble Plate

Sistem kerja kompresor  tipe ini sama dengan kompresor tipe swash plate. Namun, dibandingkan dengan kompresor tipe swash plate, penggunaan kompresor tipe wobble plate lebih menguntungkan diantaranya adalah kapasitas kompresor dapat diatur secara otomatis sesuai dengan kebutuhan beban pendinginan. Selain itu, pengaturan kapasitas yang bervariasi akan mengurangi  kejutan yang disebabkan oleh operasi kopling magnetik (magnetic cluth). Cara kerjanya, gerakan putar dari poros kompresor  diubah menjadi gerakan bolak-balik oleh pelat penggerak (drive plate) dan wobble plate dengan bantuan guide ball. Gerakan bolak-balik ini selanjutnya diteruskan ke piston melalui batang penghubung. Berbeda dengan jenis kompresor swash plate, kompresor  tipe wobble plate hanya menggunakan satu piston untuk dua silinder.

Meskipun jenis kompresor di atas mempunyai cara kerja yang berbeda, tetapi pada prinsipnya sama, yaitu menekan refrigerant dan membentuk kecepatan laju aliran massa refrigerant sebagai fluida kerja dalam sistem pendinginan. Sebenarnya masih ada tipe kompresor lainnya, yaitu tipe rotary vane dan scroll compresor, tetapi jarang sekali digunakan.